Properti News – Dalam beberapa tahun ke depan, sektor properti Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan. Menurut pengamat properti terkemuka, Panangian Simanungkalit, sektor properti terutama perumahan diperkirakan akan bangkit pada periode 2025 hingga 2029. Prediksi ini didasarkan pada berbagai faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Program Prabowo – Gibran dan Dampaknya
Program tiga juta rumah yang dihadirkan oleh program Prabowo – Gibran diyakini akan memberikan dampak positif terhadap industri properti secara keseluruhan. Hal ini diungkapkan dalam gelar wicara properti dengan tema “Meneropong Pasar Properti di Era Pemerintahan Baru”. Indikator-indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2023 hingga 2025 juga menunjukkan tren positif.
Baca Juga : Fakta Baru Menunjukkan Krisis Properti China Semakin Memburuk
Dukungan Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Indonesia terus mencari celah untuk membangkitkan perekonomian rakyat dengan menciptakan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen. Anggaran yang disetujui untuk program makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun merupakan salah satu langkah inovatif yang diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Program Pembangunan Rumah dan Dampaknya
Program pembangunan tiga juta rumah diharapkan dapat membangkitkan semangat dan memberikan dampak psikologis yang positif, terutama bagi para pengembang properti yang tergabung dalam asosiasi-asosiasi perumahan. Hal ini juga memberikan sinyal positif bagi industri properti di masa pemerintahan yang akan datang.
Kekuatan Ekonomi Indonesia dan Proyek Strategis Nasional
Meskipun ketidakpastian global meningkat, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan. Pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung oleh permintaan domestik, terutama dari pertumbuhan konsumsi dan investasi bangunan sejalan dengan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Zero Backlog dan Kebutuhan Rumah
Pemerintah Indonesia memiliki target ambisius untuk mencapai Zero Backlog pada tahun 2045. Namun, pada tahun 2023 backlog rumah masih mencapai 10 juta unit. Diperlukan kolaborasi dan peran aktif pengembang swasta untuk mencapai target tersebut.
Baca Juga : Dampak Kontroversial Kebijakan Tapera terhadap Industri Properti
Stimulus Pemerintah dan Dampaknya
Pemerintah diharapkan memberikan stimulus yang berkelanjutan untuk menggerakkan pasar properti. Program PPN DTP dan perizinan yang cepat dan mudah merupakan langkah positif yang dapat mendorong pertumbuhan industri properti.
Dengan berbagai program dan kebijakan yang mendukung, sektor properti Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang signifikan pada periode 2025-2029. Dukungan pemerintah, program pembangunan rumah, dan kestabilan ekonomi menjadi faktor utama yang akan mendorong industri properti ke arah yang lebih baik. (red/tp)
Leave a Review