Properti News – Konglomerat properti Vietnam Truong My Lan dijatuhi hukuman mati pada Kamis, 11 April 2024. Ini disebabkan keterlibatannya dalam kasus penipuan keuangan terbesar di negara ini.
Menurut laporan media pemerintah, Lan dinyatakan bersalah atas pelanggaran penggelapan, penyuapan, dan pelanggaran peraturan perbankan yang berkaitan dengan pemberian pinjaman. Dia dijatuhi hukuman mati atas tuduhan penggelapan serta 20 tahun penjara atas dua tuduhan lainnya.
Baca Juga :Â Dengan Diskon Pajak Properti, Indocement Berharap Permintaan Semen Tumbuh 3%
Lan, yang bertanggung jawab atas perusahaan pengembangan real estate Van Thinh Phat Holdings Group, dituduh mengambil alih aset dari Bank Komersial Saham Gabungan Saigon melalui pengambilan pinjaman yang melanggar hukum kepada Van Thinh Phat dan perusahaan cangkang.
Sebagian besar pembelaan Lan didasarkan pada argumen pengacaranya bahwa tuduhan penggelapan tidak masuk akal karena Lan hanya menguasai sekitar 15% bank dan tidak memiliki posisi resmi di dalamnya.
Namun, para saksi yang memiliki saham yang signifikan di SCB mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka diberi perintah untuk bertindak atas nama Lan. Hakim menyimpulkan bahwa Lan memiliki kuasanya untuk memegang saham pengendali lebih dari 90% di SCB dan secara resmi adalah pemilik bank.
Dilaporkan bahwa pinjaman tersebut bernilai total $44 miliar dan menyumbang lebih dari 90% pinjaman SCB dari tahun 2012 hingga 2022. Diduga, $12,3 miliar dari pinjaman tersebut diberikan kepada Van Thinh Phat, sementara dana lainnya digunakan secara pribadi.
Hakim menyatakan bahwa Lan telah melunasi lebih dari seribu pinjaman. Namun, pengadilan memutuskan bahwa dia harus membayar bank secara keseluruhan.
Baca Juga :Â Potret Perkembangan Properti di Indonesia: Prediksi Menuju Tahun 2024
Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa Lan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut. Lebih dari delapan puluh orang lainnya, termasuk pejabat bank sentral, telah didakwa bersama Lan.
Ratusan pejabat dan pengusaha telah dijatuhi hukuman karena kasus tersebut, termasuk mantan presiden Vietnam yang dipaksa mengundurkan diri.
Kasus ini merupakan bagian dari tindakan anti-korupsi yang lebih ketat yang diambil oleh partai Komunis Vietnam yang berkuasa. (red/tp)
[…] 13 April 2024 […]